Bismillahi Rahmani Rahim br br Imam al-Baihaqi meriwayatkan dalam kitab Dalaa’il an-Nubuwah dari al-Kalbi dari Abu Shaleh dari Ibnu Abbas yang berkata, br br “Suatu ketika, Rasulullah menderita sakit parah. br Dua malaikat lantas mendatangi Beliau. Yang satu duduk di arah kepala sementara yang satu lagi di arah kaki. br Malaikat yang berada di sebelah kaki lalu bertanya kepada yang disebelah kepala, ‘Apa yang terjadi padanya ?’ br Malaikat yang disebelah kepala menjawab, ‘Disihir orang.’ br Malaikat yang disebelah kaki bertanya lagi, ‘Siapa yang menyihir?’ Dijawab, ‘Labid Ibnul-A’sham, seorang Yahudi.’ br Malaikat itu bertanya lagi, ‘Dimana diletakan (sihirnya itu)?’ Dijawab, ‘Disebuah sumur milik si fulan, dibawah batu. br Oleh karena itu, hendaklah Muhammad pergi ke sumur itu kemudian keringkan airnya lalu angkat batunya. Setelah itu ambilah kotak yang berada di bawahnya dan bakarlah.’ br Pada pagi harinya, Rasulullah mengutus Ammar bin Yasir serta beberapa sahabat untuk pergi ke sumur tersebut. br Ketika sampai, mereka melihat airnya berwarna merah kecoklatan seperti air pacarinai. Mereka lantas menimba airnya, mengangkat batunya, mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalamnya lalu membakarnya. Ternyata didalamnya terdapat seutas tali yang memiliki sebelas simpul. Selanjutnya, Allah menurunkan kedua surah ini. Setiap kali Rasulullah membaca satu ayat maka terurailah satu simpul.