Denpasar, KOMPASTV - Warga asli bali pasti sudah tidak asing lagi dengan tampilan tata rias wajah atau make up tradisional bali , ketika menghadiri berbagai acara , salah satu acara yang kental dengan tata rias tradisional bali adalah hari pernikahan . br br Mulai dari foto pre wedding , saat pernikahan adat berlangsung , hingga resepsi, kedua mempelai akan menggunakan pakaian hingga tata rias dan busana bali , yang sarat makna , ini pun menjadi peluang yang menjanjikan, seperti yang selalu dilakukan Arik wijayanti , pemilik cahya dewi bridal and salon bersama dengan timnya . br br Memilihkan pakaian, hingga tata rias bagi pasangan yang akan melangsungkan hari bahagianya . Tidak hanya bagi pasangan asal bali, tata rias dan busana bali juga diminati hingga ke luar daerah bali , bahkan dunia internasional , hal ini tentu menjadi salah satu langkah untuk mengenalkan dan melestarikan kebudayan bali melalui kain-kain tradisionalnya . br br Ia mengatakan dibutuhkan ide yang super kreatif untuk menyulap kain indah seperti tenun bali , kain gringsing hingga kain songket untuk busana pengantin yang diminati masyarakat . br br Meskipun saat ini ia belum bisa memberikan jasa kecantikannya sampai ke mancanegara akibat pandemi covid-19 , protokol kesehatan ketat untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelanggannya di bali tetap dilakukan . Seperti menyediakan tempat cuci tangan , cek suhu tubuh , dan mekakai masker , hal yang sama juga berlaku saat harus ke lokasi tempat sesi foto berlangsung . br br Mengangkat konsep one stop beauty , arik tidak hanya melayani penyewaan pakaian dan jasa make up saja , melainkan juga perawatan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki untuk pasangan sebelum dan setelah acara pernikahan , agar lebih rileks , serta perawatan rambut bagi pengunjung lainnya.