Rezim Komunis Tiongkok Menyangkal Telah Melakukan Praktik Kerja Paksa

Rezim Komunis Tiongkok Menyangkal Telah Melakukan Praktik Kerja Paksa

Seorang juru bicara Beijing menyangkal praktik kerja paksa Tiongkok. Tapi NTD berbicara dengan seorang aktivis hak asasi manusia, yang mengatakan bahwa Ayahnya telah mengalaminya secara langsung.br br Beijing menyebut tuduhan kerja paksa di Tiongkok sebagai kebohongan terbesar dalam 100 tahun terakhir. Itu menurut tweet dari jubir kemenlu Tiongkok, Hua Chunying pada hari Kamis. Komentar tersebut muncul sebagai tanggapan atas keputusan AS untuk melarang semua impor produk kapas dan tomat dari wilayah Xinjiang Tiongkok. Larangan itu adalah bagian dari peningkatan pengawasan AS pada praktik kerja paksa Beijing.br br Sebuah laporan pada tahun 2018 menemukan bahwa lebih dari 570.000 anggota minoritas Uighur Tiongkok dipaksa untuk memetik kapas di wilayah tersebut.br br Kerja paksa secara luas diyakini sebagai praktik yang lumrah dan menguntungkan di pusat penahanan dan penjara Tiongkok. Selama beberapa dekade, ekonomi penjara Tiongkok dikenal memberikan bisnis besar bagi rezim PKT.br br Menurut laporan Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Falun Gong tahun 2019, ada hampir 700 perusahaan tenaga kerja budak penjara di Tiongkok.br br Aktivis HAM yang berbasis di Selandia Baru, Xing Jian, berbagi dengan NTD, pengalaman Ayahnya di dalam penjara, di Provinsi Henan.br br Sumber tautan terkait:br br ----------br br Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”br New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.


User: NTD Indonesia

Views: 111

Uploaded: 2021-01-23

Duration: 03:48

Your Page Title