KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan label baru untuk varian utama virus corona SARS-CoV-2, Senin (3142021). br br Sebelumnya, penamaan merujuk di mana varian itu pertama kali terdeteksi. Namun ketentuan baru dari WHO ini memberi label varian dengan nama alfabet Yunani. br br Seperti diketahui bahwa sejak dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO pada awal 2020 lalu, virus corona SARS-CoV-2 terus bermutasi di sejumlah negara. br br Kebijakan panel pakar WHO dengan merekomendasikan penggunaan alfabet Yunani ini akan lebih memudahkan dan lebih praktis untuk dibahas oleh audiens non-ilmiah. br br Selain itu, label baru dengan alfabet Yunani juga bertujuan untuk menghindari stigma terhadap suatu negara yang berkaitan dengan varian virus corona. br br "Tidak ada negara yang harus distigmatisasi untuk mendeteksi dan melaporkan varian," tulis Maria Van Kerkkhove, kepala teknis WHO untuk tanggap Covid-19, dalam unggahannya di Twitter. br br Meski begitu, label atau nama baru virus corona tidak akan menggantikan nama ilmiah yang ada untuk varian virus corona. br br Nama lama yang berbasis kode huruf dan angka masih akan dipakai untuk keperluan penelitian. br br Berikut nama-nama baru virus corona berdasarkan alfabet Yunani yang diumumkan WHO: br br Kelompok Variants of Concern (VoC) br br 1. Varian B.1.1.7 br Asal: Inggris br Nama Baru: Alpha (Alfa) br br 2. Varian B.1.351 br Asal: Afrika Selatan br Nama Baru: Beta br br 3. Varian P.1 br Asal: Brasil br Nama Baru: Gamma br br 4. Varian B.1.617.2 br Asal: India br Nama Baru: Delta br br Kelompok Variants of Interest (VoI) br br 5. Varian B.1.427429 br Asal: Amerika Serikat br Nama Baru: Epsilon br br 6. Varian P.2 br Asal: Brasil br Nama Baru: Zeta br br 7. Varian B.1.525 br Asal: Berbagai negara br Nama Baru: Eta br br 8. Varian P.3 br Asal: Filipina br Nama Baru: Theta br br 9. Varian B.1.526 br Asal: Amerika Serikat br Nama Baru: Iota br br 10. Varian B.1.617.