Sebelumnya Tak Berpihak, Banyak Media yang Pemimpinnya Mendapatkan Tekanan dari Jokowi

Sebelumnya Tak Berpihak, Banyak Media yang Pemimpinnya Mendapatkan Tekanan dari Jokowi

Dalam beberapa tahun terakhir, media massa di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan. Diskusi mengenai perubahan sikap media ini semakin intens seiring dengan sorotan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pemimpin media besar yang awalnya netral kini terlihat berpihak, mengubah arah opini publik dan pola pemberitaan. Namun, perubahan ini bukan tanpa kontroversi dan tekanan eksternal.br br Pada awal pemerintahannya tahun 2014, banyak media besar tidak menunjukkan keberpihakan terhadap Jokowi. Namun, menurut peneliti Saidman Ahmad dari SMRC, dinamika berubah ketika pemilik dan pimpinan media mengalami tekanan politik. Saidman menyebutkan bahwa pemerintah menekan pemimpin media besar sehingga terjadi perubahan orientasi pemberitaan. “Sejak saat itu, media besar mulai mendukung pemerintahan Jokowi dan membentuk opini publik yang lebih positif,” jelas Saidman dalam sebuah wawancara.br br Transformasi ini bukan hanya mempengaruhi pemberitaan tentang kebijakan pemerintah, tetapi juga menciptakan pola baru dalam pemilu terakhir. Kebijakan bantuan sosial (bansos) menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi opini masyarakat secara signifikan, mempersulit analisis akademik yang netral terhadap perilaku pemilih.br br Keberpihakan media besar terhadap pemerintah telah membentuk lanskap politik yang berbeda. Opini publik yang awalnya beragam dan kritis kini lebih terkendali oleh narasi yang disebarluaskan media massa. “Media besar yang awalnya kritis, kini cenderung memperkuat narasi pemerintah,” kata Ahmad. Hal ini menyebabkan tantangan baru bagi akademisi dan pengamat politik untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan politik masyarakat.br br Meski transformasi ini memberikan keuntungan bagi pihak pemerintah, hal ini memunculkan kritik tentang kebebasan pers dan keberimbangan informasi. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa media tidak lagi menjalankan fungsinya sebagai pilar keempat demokrasi. Masyarakat kini dihadapkan pada informasi yang homogen, dan kritik terhadap kebijakan pemerintah sulit mendapat tempat di ruang publik.


User: Jurnal Tinta Media

Views: 1

Uploaded: 2024-10-20

Duration: 01:28

Your Page Title