JAKARTA, KOMPAS.TV - Upaya mencari tahun kronologi dan identitas korban WNI yang ditembak aparat Malaysia, terus dilakukan pemerintah indonesia melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau P2MI dan Kementerian Luar Negeri. br br Wakil Menteri P2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla dalam program Sapa Indonesia mengaku belum mengantongi kronologi penembakan yang dilakukan petugas patroli maritim Malaysia, dari versi pekerja migran Indonesia. br br Menurut Dzulfikar, pemerintah akan mendalami langsung dari pekerja migran Indonesia, soal bagaimana penembakan bisa dilakukan oleh petugas patroli maritim Malaysia. br br Sebelumnya, kepolisian Malaysia telah memberikan keterangannya atas peristiwa yang terjadi di Tanjung Rhu yang mangakibatkan tewasnya 1 warga negara Indonesia. br br Kepolisian Malaysia mengeklaim, tembakan yang diletuskan untuk membela diri karena ada perlawanan dari WNI setelah sebelumnya kapal mereka sempat bertabrakan dengan kapal polisi Malaysia. br br Aparat patroli maritim Malaysia diduga menembaki kapal yang membawa 5 pekerja migran Indonesia di Tanjung Rhu, selangor pada Jumat (24012025) pada pukul 3 pagi. br br Akibat penembakan yang belum diketahui pemicunya ini, 1 WNI meninggal dunia sementara 4 orang lainnya terluka. br br KBRI Kuala Lumpur masih mendalami identitas WNI korban penembakan oleh petugas maritim Malaysia. br br Sedangkan akses kekonsuleran untuk menjenguk empat korban luka, baru diberikan pada Rabu (2901) besok.