MALANG, KOMPAS.TV - Pasca banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Malang, dprd Kota Malang memanggil sejumlah opd di Pemkot Malang untuk mencari solusi dan penanganan banjir. Dalam rapat evaluasi tersebut, BPBD, DPURKPKP Kota Malang, BMKG dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas turut dipanggil dalam rapat evaluasi tersebut. br br Ketua dprd Kota Malang Amithya Ratnanggani menjelaskan bahwa banjir yang terjadi setiap tahun di Kota Malang menjadi pertanda ada yang salah dalam program dan kebijakan yang diambil. Ketua dprd juga berharap ada konsep yang jelas dalam penanganan banjir di Kota Malang. Menurut Amithya, saat ini dalam waktu dekat normalisasi sungai dan irigasi menjadi langkah penting yang harus dilakukan. br br br "Kami berharap dalam waktu dekat punya konsep penanganan bencana di Kota Malang, apa yang kita butuhkan. Rekomendasi untuk jangka pendek karena ini sudah terjadi, pasca bencana tidak boleh telat. Bantuan kemudian revitalisasi tentunya lebih mahal." Kata Amithya. br br Sementara itu, Plt Asisten Pemkot Malang menjelaskan bahwa banjir yang terjadi pada 4 November lalu, selain karena tingginya curah hujan, juga disebabkan kurang maksimalnya drainase sehingga menyebabkan luapan air saat curah hujan tinggi. br br br "Kita mencari solusi terkait bencana tanggal 4 kemarin yang terjadi di Kota Malang. Kita tahu semua selain curah hujan yang memang lebih dari biasanya karena memang ada badai siklon yang ada di khatulistiwa, tadi sudah disampaikan oleh BMKG. Yang terjadi di Kota Malang memang terjadi alih fungsi irigasi ke drainase." Terang Suparno. br br Sebelumnya, pada 4 November lalu, banjir melanda puluhan titik di Kota Malang. Banjir ini merendam jalanan, rumah warga hingga menyebabkan kerusakan pada rumah warga.