SEMARANG, KOMPAS.TV - Pemkot Semarang mengundang sejumlah stakeholder terkait pada gelaran Outlook Ekonomi Semarang 2026 di sebuah hotel di Kota Semarang. br br Tujuannya untuk menyusun arah pembangunan Pemkot Semarang tahun depan, sehingga setiap pihak memahami prioritas pembangunan 2026 dan mampu berkontribusi sesuai bidangnya masing-masing. br br Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, tema pembangunan tahun 2026 yakni pangan dan lingkungan hidup. Pangan dalam hal ini yakni ketahanan pangan, sedangkan lingkungan hidup yakni penanganan banjir rob serta sejumlah permasalahan lingkungan lainnya. br br Pada 2026 nanti Pemkot Semarang bakal mengalokasikan anggaran prioritas sebesar Rp 700 miliar untuk tema pangan dan lingkungan hidup. br br Dari jumlah tersebut, Rp 500 miliar di antaranya untuk infrastruktur pengendalian banjir, penanganan rob, serta penataan permukiman yang selama ini dinilai masih belum tertata rapi. br br Rp 200 miliar lainnya digunakan untuk ketahanan pangan, termasuk di dalamnya yakni pengendalian harga di sejumlah pasar, dan program pangan hijau, serta pengembangan ekonomi hijau. br br Diungkapkan, upaya menjadikan Semarang sebagai kota dengan ekonomi yang lebih hijau tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, namun perlu kerja sama menyeluruh dari berbagai pihak. Nantinya, hasil diskusi lintas sektor ini akan dijadikan detail teknis penggunaan anggaran maupun kebijakan tahun 2026. br br Dalam sambutannya Agustina juga mengungkapkan target pertumbuhan ekonomi pemerintah pusat tahun 2026 yakni 5,4 persen, dengan penekanan pada sektor riil, transformasi hijau, serta penguatan sistem pangan. Itu searah dengan RPJMD Pemkot Semarang. br br Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang 2024 mencapai 5,62 persen. Sedangkan target pertumbuhan ekonomi Kota Semarang tahun 2025 yakni 7,34 persen, namun pertengahan tahun 2025 pertumbuhan ekonomi Kota Semarang sudah mencapai 7,3 persen. Meski sempat turun pada kuartal ketiga, namun Agustina berharap bisa mencapai 6,4 persen.